Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

ANALISIS PEMUSATAN AKTIFITAS, PERKEMBANGAN WILAYAH, DAN DEKOMPOSISI PERTUMBUHAN PROVINSI JAWA TIMUR

TEDHI DANA PAMUJI DIVISI PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Jawa Timur merupakan sebuah Provinsi di Indonesia yang terletak di bagian timur Pulau Jawa memiliki luas wilayah 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.070.731 jiwa (2005). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat (Aini 2003). Pembangunan merupakan konsep normatif yang mengisyaratkan pilihan-pilihan tujuan untuk mencapai apa yang disebut sebagai realisasi potensi manusia. Menurut Arsyad (1999) pembangunan adalah usaha meningkatkan harkat martabat masyarakat yang dalam kondisinya tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Membangun masyarakat berarti memampukan atau memandirikan mereka. Dimulainya proses pembangunan dengan berpijak pada pembangunan masyarakat, di...

Takdir Sang Pembunuh

Cerita pendek ini saya buat sewaktu saya kelas XI SMA. Sebenarnya saya memang kurang bisa membuat cerita pendek. Cerita pendek ini saya buat karena saya penasaran dengan kemampuan saya dalam mebuat cerita pendek. Selamat membaca... Tedhi Dana Pamuji Pagi ini terasa sangat berat bagiku. Tak seperti pagi-pagi biasanya, pagi ini serasa mau membunuhku. Ya, masalah sepertinya enggan untuk meninggalkanku. Silih berganti bertubi-tubi menghantamku. Belum selesai permasalahanku dengan Ruby, teman sekelasku yang merasa tersinggung karena ucapanku tentang keluarganya. Sampai sekarang kami masih belum bertegur sapa. Tiba-tiba aku dihadapkan pada masalah dengan Pak Amir, guru Antropologiku. Pikiranku dipenuhi berbagai spekulasi terburuk yang akan kuhadapi. Oh Tuhan….. aku benar-benar membutuhkan pertolonganmu.

DIGITASI PETA DIGITAL

Gambar
TEDHI DANA PAMUJI DIVISI PENGINDRAAN JAUH DAN INFORMASI SPASIAL DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Sistem informasi geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta memanggil data bereferensi geografis. Memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan kepada para pengguna atau para pengambil keputusan untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil, khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan/spasial. SIG dapat dimanfaatkan untuk pemetaan indeks potensi lahan suatu daerah dan dapat dikelola berkelanjutan sesuai fungsinya dalam jangka waktu yang panjang agar dalam mengembangkannya untuk pembangunan yang lebih baik di masa yang akan datang (Darmawan 2011).

KOREKSI GEOMETRIK

TEDHI DANA PAMUJI DIVISI PENGINDRAAN JAUH DAN INFORMASI SPASIAL DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Definisi SIG kemungkinan besar masih berkembang, bertambah, dan sedikit bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka. Berikut adalaha beberapa definisi SIG yang telah beredar. Marbel (1983) SIG merupakan sistem penanganan data keruangan. Burrough (1986), SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Berry (1988), SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan. Aronoff (1989), SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manaje...

PRODUKSI KEDELAI EDAMAME DENGAN MENGUPAYAKAN LAHAN KERING

Tedhi Dana Pamuji Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian Bogor Ringkasan Kedelai merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Konsumsi kedelai di Indonesia mencapai 2,95 juta ton/tahun. Laju konsumsi kedelai diperkirakan sebesar 12,89 %. Pemerintah hanya dapat memproduksi 29 % dari kebutuhan nasional. Pada tahun 2012 pemerintah memproduksi sebesar 843.153 ton dan sebesar 779.992 ton pada tahun 2013. Impor yang dilakukan pemerintah sebesar 2,094 juta ton. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan produksi dari kedelai adalah berkurangnya lahan pertanian untuk kedelai. Pada tahun 2102 luassan lahan panen kedelai adalah 567.624 ha, dan pada tahun 2013 seluas 550.793 ha. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan lahan kering. Potensi lahan kering di Indonesia mencapai 23,5 juta ha. Namun demikian mengembangkan pertanian di lahan kering memiliki banyak kendala. Dari sifat fisik hingga kimia tanah akan terganggu ...