DIGITASI PETA DIGITAL

TEDHI DANA PAMUJI

DIVISI PENGINDRAAN JAUH DAN INFORMASI SPASIAL
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sistem informasi geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta memanggil data bereferensi geografis. Memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan kepada para pengguna atau para pengambil keputusan untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil, khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan/spasial. SIG dapat dimanfaatkan untuk pemetaan indeks potensi lahan suatu daerah dan dapat dikelola berkelanjutan sesuai fungsinya dalam jangka waktu yang panjang agar dalam mengembangkannya untuk pembangunan yang lebih baik di masa yang akan datang (Darmawan 2011).

Peta merupakan gambaran permukaan bumi dalam skala yang lebih kecil pada bidang datar. Pada daerah yang relatif kecil (30 km x 30 km) permukaan bumi diasumsikan sebagai bidang datar, sehingga pemetaan daerah tersebut dapat dilakukan tanpa proyeksi peta dan tetap memenuhi semua persyaratan geometrik. Namun karena permukaan bumi secara keseluruhan merupakan permukaan yang melengkung, maka pemetaan pada bidang datar tidak dapat dilakukan dengan sempurna tanpa terjadi perubahan (distorsi) dari bentuk yang sebenarnya sehingga tidak semua persyaratan geometrik peta yang ‘ideal’ dapat dipenuhi (Bakosurtanal 1979).
Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat digunakan untuk mendukung pembuatan peta dengan tepat. Digitasi peta digital perlu dilakukan guna mendapat data digital dari peta yang akan dibuat. Ketelitian dan ketepatan skala diperlukan dalam melakukan digitasi peta digital. SIG dapat mempermudah dan membuat ketepatan hasil peta yang dibuat.
TUJUAN
1.      Melakukan digitasi peta digital pada SIG





METODE
Gambar 1. Buka ArcCatalog klik kanan lalu pilih New - Shapefile
Gambar 2. Pilih Edit pada menu Create New Shapefile
Gambar 3. Pada menu Spatial Reference Properties pilih Select
Gambar 4. Pilih folder Projected Coordinate System
Gambar 5. Setelah data terinput pilih Apply lalu Ok
Gambar 6. Pilih Ok pada menu Create New Shapefile
Gambar 7. Drag Shpfile yang telah dibuat dari ArcCatalog ke ArcMap
Gambar 8. Pada menu Editor pilih Start Editing untuk memulai
Gambar 9. Pilih Create New Feature untuk membuat tepian pada peta
Gambar 10. Pilih Cut Polygon Feature untuk memotong polygon dalam peta
Gambar 11. Polygon yang terpilih dapat dilakukan proses digitasi

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 12. Hasil digitasi peta admin
Gambar 12. Hasil digitasi peta landsys
Gambar 12. Hasil digitasi peta landuse



Sistem informasi geografis adalah suatu sistem berbasis komputer yang memberikan empat kemampuan untuk menangani data bereferensi geografis, yaitu : input data, pengolahan data, manipulasi dan analisis keluaran. SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk menangani data spasial yang tersimpan dalam format digital, disamping itu jumlah data yang besar dapat disimpan dan diambil kembali secara cepat. Sistem informasi geografis adalah suatu sistem yang dirancang untuk mengerjakan atau menganalisis data spasial, yang terdiri atas sub sistem masukan data, penyimpanan data, pengolahan data serta keluarannya (Aronoff dalam Prahasta 2009)
Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster Pada sebuah citra satelit resolusi tinggi dapat diubah kedalam format digital dengan proses digitasi. Proses digitasi secara umum dibagi dalam dua macam: 1. Digitasi menggunakan digitizer alam proses digitasi ini memerlukan sebuah meja digitasi atau digitizer. 2. Digitasi onscreen di layar monitor. Digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah dilakukan, tidak memerlukan tambahan peralatan lainnya, dan lebih mudah untuk dikoreksi apabila terjadi kesalahan (GIS Konsorsium 2007).
Ketelitian hasil digitasi ditentukan oleh sumber data yang ada. Sedapat mungkin, gunakan peta yang paling baik dan paling mutakhir. Peta harus selalu dalam keadaan bersih, dapat terbaca dan dalam kondisi baik, untuk memastikan bahwa lokasi yang ada dapat didigitasi seteliti mungkin. Kondisi peta mudah berubah oleh keadaan cuaca. Untuk meminimalkan distorsi, sebaiknya peta digandakan kedalam suatu material yang stabil, misalnya mylar, untuk meminimalkan pemekaran dan pengkerutan. Meskipun cara ini adalah ideal tapi membutuhkan biaya tinggi. Cara lain yang lebih praktis adalah dengan meletakkan mylar di atas peta yang akan dilakukan digitasi.
KESIMPULAN
            Hasil digitasi peta digital dapat berupa polygon, titik, atau garis. Pada perangkat operasi ArcGis 9.3 jika ingin memulai digitasi digunakan polygon dengan menu create new shapfile. Sedangkan jika kita ingin mengelompokkan suatu area dengan kondisi tertentu dalam polygon yang telah dibuat digunakan menu cut polygon feature. Digitasi dapat dilakukan berdasarkan area atau kondisi lain untuk mengelompokkan wilayah dalam kelompok-kelompok tertentu. Digitasi juga dapat digunakan untuk memberikan batas pada peta sesuai dengan kondisi tertentu ataupun sesuai dengan batas administrasi tertentu. Digitasi akan semakin baik hasilnya apabila dilakukan pada skala besar atau menyesuaikan dengan peta digital yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Bakosurtanal. 1979. Transformasi Koordinat Geografi ke Koordinat UTM-Grid Spheroid Nasional Indonesia. Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional
Darmawan. 2011. SIG dan Standarisaai Pemetaan Tematik. Jakarta (ID): Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
Prahasta. 2009. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika). Bandung (ID): Penerbit Informatika
GIS Konsorsium. 2007. Modul Pelatihan ArcGIS. Banda Aceh (ID): Pemerintah Kota Banda Aceh


Komentar

  1. Terimakasih informasinya kak, ditunggu update berikutnya
    kunjungi website saya di https://fitriyanti.mahasiswa.atmaluhur.ac.id
    dan website kampus saya di http://www.atmaluhur.ac.id

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOIL AMENDMENT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENGELOLAAN TANAH DI INDONESIA

STRATEGI DAN PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT