Sinergi Ilmu Pertanian dan Ilmu Geologi
Sinergi Ilmu Pertanian dan Ilmu Geologi
oleh:
T D Pamuji
Ilmu pertanian
merupakan ilmu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sejak zaman dahulu
peradaban manusia telah mengenal pertanian untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Awalnya pertanian dikhususkan untuk tanaman pangan yang merupakan
sumber utama energi manusia. Pertanian tidak lepas dari proses pemanenan energi
matahari melalui proses fotosintesis. Proses fotosintesis ini merupakan reaksi
kompleks yang terjadi pada tanaman. Pada daun tanaman terjadi proses ini dan
melibatkan beberapa unsur yang kompleks. Secara umum reaksi fotosintesis dapat
dituliskan 6 CO2 + 6 H2O → C6H12O6 + 6 O2. Produk glukosa yang didapat
merupakan sumber energi bagi organisme yang ada di dunia. Sementara itu oksigen
yang dihasilkan digunakan oleh manusia dan hewan untuk proses metabolisme dalam
tubuhnya. Bahan yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis bukan hanya karbon
dioksida dan air tetapi juga membutuhkan cahaya matahari dan klorofil.
Tanaman membutuhkan
unsur hara untuk dapat tumbuh dan berkembang biak. Unsur hara ini dapat berupa unsur hara makro dan unsur hara
mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
yang relatif banyak. Unsur hara makro tersebut adalah karbon (C), hidrogen (H),
oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium
(Mg), dan sulfur (S). Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam
jumlah yang relatif sedikit oleh tanaman. Unsur hara mikro ini adalah besi
(Fe), mangan (Mn), boron (B), molbdenum (Mo), tembaga (Cu), seng (Zn), klor
(Cl), dan kobalt (Co). Unsur hara ini diperoleh dari berbagai sumber seperti
dari mineral tanah, bahan organik, udara, air, dan pemberian langsung oleh
manusia. Mayoritas unsur hara ini didapat dari mineral – mineral yang ada dalam
tanah.
Mineral dalam tanah
berasal dari pelapukan batuan. Eksploitasi mineral telah dimulai ribuan tahun
yang lalu. Manusia menggunakan mineral awalnya untuk zat pewarna. Sementara
batuan digunakan untuk penghalusan dan pemotongan. Pada batuan silikat terdapat
lebih dari 100 jenis mineral dan unsur – unsur jarang yang berguna untuk semua
jenis kehidupan dan pembentukan kesuburan tanah.
Suatu mineral dapat
didefinisikan sebagai suatu ikatan kimia padat yang terbentuk secara alamiah
dan termasuk didalamnya materi geologi padat yang menjadi penyusun terkecil
dari batuan. Menurut Nickel mineral adalah suatu unsur atau senyawa kimia yang
biasanya berbentuk kristal dan merupakan hasil dari proses – proses geologi.
Pemakaian kata biasanya memberikan fleksibilitas dalam definisi dan mengizinkan
kalsifikasi beberapa substansi amorf atau para morf sebagai mineral. Meskipun
sebagian besar mineral adalah anorganik, kristal – kristal organik yang
terbentuk dari material organik pada lingkungan geologi juga dapat
dikelompokkan sebagai mineral.
Agromineral adalah
mineral-mineral yang bermanfaat bagi perkembangan tanaman. Mineral-mineral
tersebut dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif banyak ataupun relatif
sedikit. Seperti halnya nitrogen, karbon, fosfor, potasium, belerang, kalsium,
magnesium, boron, zeolit, dan perlit. Ketersediaan mineral-mineral ini sangat
penting artinya bagi kesuburan tanah. Kesuburan tanah sangat erat kaitannya
dengan perkembangan tanaman yang hidup diatas tanah tersebut.
Geologi berasal dari kata latin geo (bumi) dan logos (ilmu). Ilmu tentang bumi, artinya asal dan perkembangannya,
bentuknya, ukurannya, proses yang terjadi di permukaan dan di dalam bumi,
tentang asal dan evolusi mahluk hidup. Geologi
menggambarkan
sejarah bumi masa lalu dan masa kini. Penampakan bumi sekarang merupakan hasil
dari proses perkembangan yang panjang dan tidak pernah berhenti. Geologi meliputi ilmu pengetahuan tentang tanah, batuan, fosil,
sungai, lautan, gempa bumi, pegunungan, dataran, dan gunung api.
Ilmu geologi tidak dapat dipisahkan
dari ilmu-ilmu yang berhubungan secara langsung dengan bumi. Geologi
mempelajari segala aspek yang berhubungan dengan bumi, seperti batuan,
kegempaan, gunung berapi, dan geologi teknik. Bagi ilmu pertanian mengenal
batuan dan mineral merupakan basis untuk memahami lebih lanjut tentang tanah
dan proses pembentukannya. Terdapat tiga aspek utama yang dipelajari dalam
geologi yaitu petrologi, stratigrafi, dan sruktur geologi. Petrologi merupakan
ilmu yang mempelajari tentang semua aspek bebatuan dari komponen penyusun dalam
penyusun batuan (mineralogi) macam-macam batuan, dan asal mula batuan
(petrogenensis). Stratigrafi mempelajari proses pengendapan serta urutan
pengendapan dari suatu batuan sedimen. Struktur geologi mempelajari proses
deformasi setelah batuan terbentuk meliputi pelipatan, patahan, dan
kekar/retakan.
Seperti telah diketahui bersama
bahwa mineral merupakan komponen penyusun batuan yang merupakan bahan induk
dari tanah. Dengan demikian maka secara tidak langsung mineral merupakan
komponen dari tanah. Dalam dunia pertanian tanah merupakan bahan yang vital
sebagai media tumbuh dan berkembang tanaman. Pengetahuan secara detail menegnai
sifat-sifat tanah dan tanaman merupakan hal yang mendasar didalam pertanian
khususnya pada bidang ilmu tanah.
Tanah merupakan bahan atau tempat
dimana tanaman dapat tumbuh dan berkembangbiak. Tanah terbentuk melalui proses
pelapukan bahan baku tanah yang dalam hal ini adalah batuan. Kecepatan proses
pembentukan tanah sangat tergantung pada ukuran butir dari bahan induk tanah.
Semakin halus maka proses pembentukan tanah akan semakin mudah terjadi. Batuan
beku volkanik yang kaya akan unsur hara sangat mudah mengalami proses
pembentukan tanah (pedogenesis). Hal berlawanan terjadi pada batuan tua yang
telah mengalami kompaksi.
Komentar
Posting Komentar