STRATEGI DAN PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT

STRATEGI DAN PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
KEGIATAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT OLEH PT. NEWMONT NUSA TENGGARA
Oleh:
T D Pamuji 1, N A Dillashandy 2, F P Ramadhani 2
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan 1, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat 2

Pendahuluan

Pengembangan masyarakat merupakan salah satu cara untuk mencapai masyarakat yang madani. Pengambangan masyarakat yang bijak adalah dilakukan dengan  mempertahankan atau menggunakan kearifan lokal (indigenous knowledge) sebagai landasannya. Menurut Nasdian (2014) pengembangan masyarakat telah digambarkan sebagai suatu gerakan sosial, suatu proses, suatu metode, dan program. Pelaku yang melakukan kegiatan pengembangan masyarakat selalu menggunakan strategi guna menjalankan kegiatan pengembangan masyarakat. Strategi dalam pengembangan masyarakat merupakan cara-cara yang dilakukan oelh pelaku pengembangan masyarakat guna mencapai tujuannya. Menurut Chine dan Benne dalam Nasdian (2014) strategi pengembangan masyarakat dapat dilakukan dengan tiga pilihan yaitu rational-emprical, normative-reeducative, dan power-coorcive. Lebih lanjut Nasdian (2014) menjelaskan bahwa ketiga strategi tersebut bergantung pada asumsi-asumsi yang terkait dengan sifat alami manusia, hubungan kekuasaan, serta sikap dan sistem nilai warga komunitas.

Pengembangan masyarakat dapat diklasifikasikan dengan cara mempertimbangkan berbagai cara pendekatan-pendekatan dalam melakukan pengembangan masyarakat. Menurut Rothman (1970) dalam Nasdian (2014) tiga klasifikasi utama dalam pengembangan masyarakat adalah pembangunan lokalitas (locality development), perencanaan sosial (social planning), dan aksi sosial (social action). Dengan menganalisis suatu kegiatan pengembangan masyarakat secara komprehensif, maka akan diketahui pendekatan yang dilakukan dalam pengembangan masyarakat. Salah satu kegiatan pengembangan masyarakat yeng telah berhasil dilakukan adalah pengembangan masyarakat oleh PT. Newmont Nusa Tenggara. Perusahaan tersebut bergerak dibidang pertambangan dan telah menjadi salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia. Dampak dari adanya perusahaan tersebut tentu saja sangat dirasakan oleh masyarakat sekitarnya. Seperti telah diketahui bersama bahwa setiap perusahaan diharuskan melakukan kegiatan corporate social responsibility. PT. Newmont Nusa Tenggara telah melakukan beberapa kegiatan pengembangan masyarakat. Kajian mengenai startegi dan pendekatan yang dilakukan perusahaan tersebut tentu akan menarik untuk memperkaya khasanah keilmuan dalam bidang pengembangan masyarakat.

Strategi dan Pendekatan dalam Pengembangan Masyarakat

Nasdian (2014) menjelaskan bahwa strategi rational-empirical (empirik rasional) didasarkan atas pandangan yang optimistik karena strategi ini mempunyai asumsi dasar bahwa manusia mampu menggunakan pikiran logisnya atau akalnya sehingga mereka akan bertindak secara rasional. Inovator bertugas mendemonstrasikan inovasinya dengan menggunakan metode yang terbaik valid untuk memberikan manfaat dengan penggunanya.
Strategi normative-reeducative (pendidikan yang berulang secara normatif) merupakan suatu strategi yang didasarkan pada pemikiran para ahli pendidikan seperti Sigmund Freud, John Dewey, Kurt Lewis, dan beberapa pakar yang menekankan bagaimana klien memahami permasalahan pembaruan seperti perubahan sikap, skill, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan manusia. Kecenderungan pelaksanaan model yang demikian agaknya lebih menekankan pada proses mendidik dibandingkan hasil perubahan itu sendiri.
Strategi power-coercive (strategi pemaksaan) cenderung memaksakan kehendak dan pikiran sepihak tanpa menghiraukan kondisi dan keadaan serta situasi yang sebenarnya dimana inovasi itu akan dilaksanakan, sedangkan pelaksanaan yang sebenarnya objek utama dari inovasi itu sendiri sama sekali tidak dilibatkan baik dalam proses perencanaan maupun pelaksaannya.
Rothman et al (2001) membagi pendekatan dalam pengembangan masyarakat menjadi tiga pendekatan yaitu pembangunan lokalitas (locality development), perencanaan sosial (social planning), dan aksi sosial (social action). Pengembangan masyarakat lokal atau pembangunan lakalitas adalah proses yang ditunjukkan untuk menciptakan kemajuan sosial dan ekonomi bagi masyarakat melalui partisipasi aktif serta inisiatif anggota masyarakat itu sendiri. Pengembangan masyarakat lokal pada dasarnya merupakan proses interaksi antara anggota masyarakat setempat yang difasilitasi oleh pekerja sosial. pekerja sosial membantu meningkatkan kesadaran dan mengembangkan kemampuan mereka dalam mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan. Pengembangan masyarakat lokal lebih berorientasi pada tujuan proses dari pada tujuan tugas atau tujuan hasil. Setiap anggota masyarakat bertanggung jawab untuk menentukan tujuan dan memilih strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Pengembangan kepemimpinan lokal, peningkatan strategi kemandirian, peningkatan informasi, komunikasi, relasi dan keterlibatan anggota masyarakat merupakan inti dari proses pengembangan masyarakat lokal.
Perencanaan sosial (social planning) diartikan sebagai proses pragmatis untuk menentukan keputusan dan menetapkan tindakan dalam memecahkan masalah sosial tertentu seperti kemiskinan, penganguran, kenakalan remaja, kebodohan (buta huruf), kesehatan masyarakat yang buruk (rendahnya usia harapan hidup, tingginya tingkat kematian bayi, kekurangan gizi). Berbeda dengan pengembangan masyarakat lokal, perencanaan sosial lebih berorientasi pada tujuan tugas. Sistem klien perencanaan sosial umumnya adalah kelompok-kelompok yang kurang beruntung atau kelompok rawan sosial ekonomi. Kerlibatan para penerima pelayanan dalam proses pembuatan kebijakan, penentuan tujuan dan pemecahan masalah bukan merupakan prioritas, karena pengambilan keputusan dilakukan oleh para pekerja sosial di lembaga-lembaga formal.
Aksi sosial (social action) memilki tujuan dan sasaran utama yaitu perubahan-perubahan fundamental dalam kelembagaan dan struktur masyarakat melalui proses pendistribusian kekuasaan, sumber dan pengambilan keputusan. Pendekatan aksi sosial didasari suatu pandangan bahwa masyarakat adalah sistem klien yang seringkali menjadi korban ketidak adilan struktur. Mereka miskin karena dimiskinkan, mereka lemah karena dilemahkan, dan mereka tidak berdaya karena tidak diberdayakan, oleh kelompok elit masyarakat yang menguasai sumber-sumber ekonomi, politik, dan kemasyarakatan. Aksi sosial berorientasi pada tujuan proses dan tujuan hasil. Masyarakat diorganisir melalui proses penyadaran, pemberdayaan, dan tindakan-tindakan aktual untuk mengubah struktur kekuasaan agar lebih memenuhi prinsip demokratis, kesetaraan dan keadilan

Analisis Kasus Pengembangan Masyarakat oleh PT. Newmont Nusa Tenggara

Tabel 1. Hasil analisis kasus pengembangan masyarakat oleh PT. Newmont Nusa Tenggara

Kasus
Strategi pengembangan masyarakat
Pendekatan pengembangan masyarakat
Pengembangan masyarakat oleh PT. Newmont Nusa Tenggara
Rasional empiris
Pembangunan lokalitas
Perencanaan sosial

PT. Newmont Nusa Tenggara melakukan strategi rasional empiris dalam melakukan pengembangan masyarakat di daerah sekitar tambang. Hal tersebut dapat terlihat pada beberapa tindakan yang telah dilakukan. Diawali dengan melakukan kajian terhadap area pertambangan sampai dengan melakukan kajian terhadap masyarakat sekitar. Pada awalnya perusahaan tersebut melakukan kajian sosial guna mendapatkan lisensi sosial agar perusahaan tersebut dapat beroperasi. Selain itu perusahaan tersebut juga melakukan kajian AMDAL atau analisis mengenai dampak lingkungan terhadap area sekitar tambang PT. Newmont Nusa Tenggara. Selain itu dalam melakukan pengembangan masyarakat perusahaan tersebut berlandaskan pada fakta empirik yang ada pada masyarakat sekitar area pertambangan.
Fakta empirik yang ada pada masyarakat tersebut adalah adanya berbagai problematika dalam pembangunan dan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat sekitar area tambang. Permasalahan tersebut meliputi bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, sarana, dan perekonomian. Masalah pendidikan yang terjadi adalah jarak sekolah yang jauh sehingga sedikit siswa yang dapat melanjutkan pendidikan. Guna memudahkan akses pendidikan perusahaan tersebut mendirikan sekolah serta membantu merenovasi beberapa sekolah yang ada di sekitar area pertambangan. Selain itu perusahaan tersebut juga memberikan banyak beasiswa pendidikan kepada masyarakat sekitar. Masalah kesehatan yang terjadi adalah adanya wabah malaria, PT. Newmont Nusa Tenggara melakukan  kegiatan fogging di pemukiman dan beberapa area lain guna mengatasi masalah tersebut. Untuk membantu dalam hal usaha pertanian perusahaan tersebut membeantu membuat saluran irigasi dan memberikan penyuluhan kepada para petani. Hasilnya produksi padi dapat meningkat sebesar 5 ton/ha dari sebelumnya hanya 3 ton/ha. Sarana yang dibangunan oleh perusahaan tersebut berupa akses air bersih, masjid, balai desa dan beberapa fasilitas lain terbukti sangat membantu masyarakat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Selain itu dibidang perekonomian terlihat peningkatan yang nyata dengan adanya yayasan yang membantu usaha masyarakat. Nilai belanja lokal terbukti naik sebesar 4 juta $/tahun.
Pendekatan pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh PT. Newmont Nusa Tenggara mengarah pada pendekatan pembangunan lokalitas dan perencanaan sosial. Kedua pendekatan tersebut digunakan dalam kegiatan pengembangan masyarakat. Pendekatan pembangunan lokalitas terlihat pada beberapa kegiatan yang dilakukan mengarah pada proses, pengembangan kapasitas, komunikasi dan diskusi, identifikasi masalah, dan fokus pada kemampuan klien. Sementara pendekatan perencanaan terlihat pada beberapa aspek yaitu orientasi pada tujuan yang ingin dicapai dan keterlibatan ahli dalam melakukan perencanaan pengambangan masyarakat.

Tabel 2. Analisis pendekatan pengembangan masyarakat

Tipe pendekatan
Aspek
Pembuktian
Pengambangan lokalitas
Proses





Pengembangan kapasitas

Komunikasi dan diskusi


Identifikasi masalah


Fokus pada kemampuan klien
Guna mencaapi kondisi saat ini masyarakat dan perusahaan melalui berbagai tahapan yang saling memberikan pembelajaran pada setiap pihak
Penyuluhan kepada para petani
Diskusi yang dilakukan pihak perusahaan dengan masyarakat sekitar
Perusahaan melakukan kajian terhadap permasalahan yang ada di area skitar tambang
Perusahaan fokus pada peningkatan kapabilitas masyarakat, salah satunya terlihat dengan adanya beasiswa yang diberikan oleh perusahaan
Perencanaan sosial
Tujuan yang ingin dicapai



Keterlibatan tenaga ahli
Perusahaan fokus pada tercapainya kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera
Adanya tenaga ahli dalam kajian-kajian dan kegiaatn yang dilakukan oleh perusahaan

Kesimpulan

PT. Newmont Nusa Tenggara telah berhasil melakukan pengembangan masyarakat di area sekitar operasional tambangnya. Strategi rasional-empiris tepat untuk diterapkan pada masayrakat tersebut. Dengan melakukan pendekatan pengembangan lokalitas dan perencanaan sosil perusahaan tersebut dapat mencapai tujuannya yaitu kesejahteraan masyarakat. Dengan melihat kasus ini maka dapat dikatakan bahwa kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam melakukan pengembangan masyarakat dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Daftar Pustaka

Nasdian. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta (ID): Yayasan Obor Rakyat

Rothman et al. 2001. Strategies of Community Intervention 6th ed. USA. Pearson Education Inc

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIGITASI PETA DIGITAL

SOIL AMENDMENT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENGELOLAAN TANAH DI INDONESIA