OPTIMALISASI PENGGUNAAN SINAR UV, MINERAL ZEOLIT, DAN MINERALOID ARANG UNTUK MEMPEROLEH AIR LAYAK KONSUMSI
OPTIMALISASI PENGGUNAAN SINAR UV, MINERAL ZEOLIT, DAN MINERALOID ARANG UNTUK MEMPEROLEH AIR LAYAK KONSUMSI
oleh:
T D Pamuji 1, E Addharu 1, A K Kurniawan 2, E Mattanzi 3, I N Maslahah 4
1 Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, 2 Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, 3 Departemen Fisika, 4 Depertemen Biologi
RINGKASAN
Air merupakan
sumber kehidupan bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Air tersusun
atas ion hidrogen dan oksigen. Jumlah
air layak konsumsi semakin menyusut seiring dengan bertambahnya jumlah manusia.
Pencemaran oleh logam berat semakin memperparah kondisi ini. Logam timbal (Pb)
dan cadmium (Cd) adalah logam berat berbahaya yang dapat membahayakan kehidupan
mahluk hidup. Keberadaan bakteri yang terdapat pada air semakin memperburuk
keadaan ini. Air layak konsumsi telah ditetapkan oleh pihak – pihak terkait
dalam ini adalah Kementrian Kesehatan. Suatu tindakan diperlukan agar mengatasi
permasalahn ini.
Zeolit merupakan
mineral kristalin grup aluminosilikat terhidrasi yang mengandung kation alkali
dan alkali tanah dengan struktur tiga dimensi yang tidak terbatas dalam bentuk
rongga yang saling berhubungan. Arang
merupakan bentuk mineraloid yang mudah diproduksi. Arang memiliki rongga yang
berukuran lebih besar daripada zeolit. Sifatnya yang nonpolar ditambah zeolith
yang polar dapat menjadi filter yang tepat untuk menyaring logam timbal dan
cadmium. Pengujian terhadap kedua mineral dan mineraloid ini dilakukan dengan
kolaborasi sinar UV sebagai media mematikan bakteri-bakteri yang terdapat pada
air. Sinar UV selama ini digunakan sebagai media mematikan bakteri. Uji
efektifitas terhadap media tersebut akan membuat produksi air layak konsumsi
semakin meningkat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan anlisis kuantitatif kandungan logam Cd dan Pb pada air yang telah
dilakukan perlakuan. Perlakuan yang dilakukan adalah sampel sebagai kontrol.
Perlakuan pertama adalah penyaringan dengan zeolit, arang, dan penyinaran sinar
UV. Perlakuan dua yaitu penyaringan dengan zeolit dan arang. Perlakuan yang
ketiga dengan penyaringan zeolit dan penyinaran sinar UV. Perlakuan keempat
adalah penyaringan dengan arang dan penyinaran sinar UV. Lalu perlakuan
terakhir adalah dengan penyinaran sinar UV.
Kata Kunci: Optimalisasi, Zeolit, Arang, Sinar UV.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan manusia. Setiap
individu membutuhkan air sebagai suplai utama dalam proses metabolisme tubuh
manusia. Saat ini telah terjadi krisis air bersih di beberapa daerah di
Indonesia, lebih khususnya pada daerah yang memang beriklim kering. Sedangkan
di daerah yang beriklim tropis persediaan air
bersih dari sumber mata air pegunungan semakin menipis karena eksplorasi
yang dilakukan. Adapun dalam proses konservasi yang dilakukan juga belum
berlangsung secara maksimal. Adanya pencemaran dan polusi air juga semakin
memperburuk keadaan ini. Banyak daerah yang mengkonsumsi air yang tidak
higienis. Telah diketahui bersama bahwa dalam air yang berasal dari tanah
mengandung beberapa ion yang sering dijumpai seperti Cd,
Pb, dan logam berat lainnya. Bakteri yang dijumpai pada air minum juga
tergolong berbahaya, seperti Cryptosporodium,
Anabaena, Rotifera, Copepoda, Escherichia coli, dan Naegleria fowler.
Proses mendapatkan air bersih yang berkembang saat ini masih belum
menghasilkan air yang benar-benar higienis. Air yang dihasilkan masih mengandung
beberapa bakteri dan logam berat yang berbahaya. Sinar UV mampu membunuh
bakteri-bakteri patogen yang ada dalam air. Sinar UV selama ini telah
dimanfaatkan dalam proses penjernihan air, akan tetapi penggunaannya masih
belum optimal. Sehingga perlu adanya pengoptimalan penggunaan sinar uv dalam
proses penjernihan air. Untuk itu perlu diadakan suatu penelitian yang tepat
guna mengetahui seberapa optimalkah penggunaan sinar UV dalam usaha pengadaan
air layak konsumsi.
Zeolit merupakan mineral yang memiliki rongga atau pori yang
selektif dalam melakukan filtrasi. Arang memiliki pori-pori yang lebih luas
daripada zeolit. Hal ini menyebabkan arang dapat melakukan filtrasi terhadap
molekul yang bersifat nonpolar. Pori yang
dimiliki zeolit cenderung lebih kecil sehingga dapat melakukan
filtrasi terhadap molekul polar. Kedua sifat mineral dan mineraloid yang cenderung
berbeda ini merupakan kombinasi yang bagus untuk melakukan filtrasi terhadap
air.
1.2 Perumusan Masalah
Masalah ketersediaan air yang higienis adalah masalah vital dalam
kehidupan. Penggunaan untuk mematikan bakteri dalam air serta mineral zeolit
dan mineraloid arang untuk menjernihkan air dari logam Kadmium
dan Timbal secara optimal.
1.3 Tujuan
Tujuan dari program ini adalah mengetahui bagaimana optimalisasi
penggunaan sinar UV dalam mematikan bakteri dalam air serta
mineral zeolit dan mineraloid arang untuk menjernihkan air dari logam cadmium
dan timbal secara optimal.
1.4
Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini
adalah metode penyaringan air dengan menggunakan mineral zeolit, mineraloid
arang, dan sinar UV. Metode ini diharapkan mampu menjadi solusi dari masalah ketersediaan air untuk konsumsi. Luaran lain yang diharapkan
adalah artikel ilmiah mengenai
optimalisai penggunaan sinar UV, mineral zeolit, dan
mineraloid arang untuk memperoleh air layak konsumsi.
1.5 Manfaat
1.
Mengatasi
masalah ketersediaan air higienis.
2.
Mendapatkan
data ilmiah mengenai penggunaan sinar UV, mineral zeolit , dan mineraloid arang
untuk memperoleh air layak konsumsi
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mineral
Zeolit
Zeolit merupakan mineral kristalin grup aluminosilikat terhidrasi yang
mengandung kation alkali dan alkali tanah dengan struktur tiga dimensi yang
tidak terbatas dalam bentuk rongga yang saling berhubungan. Berdasakan
strukturnya, zeolit terdiri dari kerangka tiga dimensi tetrahedra yang
berdekatan sehingga zeolit tergolong mineraltektosilikat. Struktur tetrahedra
tersebut merupakan unit pembangun primer yang selanjutnya bergabung membentuk
cincin tunggal, ganda, ataupun kompleks yang disebut unit pembangun sekunder.
Cincin tersebut bergabung untuk membentuk suatu bangun kristal polihedra yang
merupakan struktur mineral zeolit.
Rangkaian bangun polihedra menghasilkan rongga-rongga ataupun
saluran yang teratur dalam ukuran tertentu yang saling berkesinambungan.
Saluran tersebut dapat berupa saluran 1, 2, atau 3 jurusan.
Dengan demikian zeolit memiliki struktur yang porous yang merupakan karakter
spesifik mineral tersebut.
Jika pada setiap tetrahedra, atom Si merupakan atom
pusat maka zeolit akan bermuatan netral. Tetapi apabila atom Si yang bervalensi
4+ digantikan oleh atom Al yang bervalensi 3+ maka akan terjadi kelebihan
muatan negatif. Selanjutnya kelebihan muatan negatif ini akan dinetralkan oleh
kation monovalen dan divalen seperti Na+, K+, Ca2+, dan Mg2+.
2.2 Persyaratan Kualitas Air Minum Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan nomor 492/Menkes/per/IV/2010 tanggal 19 April 2010
No
|
Jenis Parameter
|
Satuan
|
Kadar Maksimum yang diperbolehkan
|
1
|
Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan
|
||
a.Parameter Mikrobiologi
|
|||
1. E.coli
|
Jumlah per 100ml
sampel
|
0
|
|
2. Total Bakteri Koliform
|
Jumlah per 100ml
sampel
|
0
|
|
b. Kimia an-organik
|
|||
1.Arsen
|
mg/l
|
0.01
|
|
2. fluorida
|
mg/l
|
1.5
|
|
3. Total Kromium
|
mg/l
|
0.05
|
|
4. Kadmium
|
mg/l
|
0.003
|
|
5. Nitrit
|
mg/l
|
3
|
|
6. Nitrat
|
mg/l
|
50
|
|
7. Sianida
|
mg/l
|
0.07
|
|
8. Selenium
|
mg/l
|
0.01
|
2.3 Mineraloid Arang
Karbon aktif adalah karbon yang diproses sedemikian rupa sehingga
pori – porinya terbuka, dan dengan demikian akan mempunyai daya serap yang
tinggi. Karbon aktif merupakkan karbon yang bebas serta memiliki permukaan
dalam (internal surface), sehingga
mempunyai daya serap yang baik.
Karbon aktif memiliki fungsi untuk menyerap kandungan logam berat
Pb (Plumbum = Timbal) dan Cd (cadmium). Logam berat menimbulkan efek kesehatan
bagi manusia sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh
terputus. Lebih jauh lagi logam berat akan bertindak sebagai penyebab alergi,
mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui
kulit, pernapasan dan pencernaan. Logam berat jika sudah terserap ke dalam
tubuh maka tidak dapat dihancurkan tetapi akan tetap tinggal di dalamnya hingga
nantinya dibuang melalui proses ekskresi. Hal serupa juga terjadi apabila suatu
lingkungan terutama di perairan telah terkontaminasi (tercemar) logam berat
maka proses pembersihannya akan sulit sekali dilakukan. Sedikitnya terdapat 80
jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai
jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat
dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logam berat esensial dan logam berat tidak
esensial.
2.4 Bakteri dalam Air Minum
Air minum tidak
dapat dipisahkan dalam kehidupan kita.Bayangkan jika kamu tidak minum air
selama hidup kamu? Tentu hal itu adalah sesuatu yang mustahil.Namun didalam air
minum yang kita konsumsi, ternyata mengandung bakteri mikroorganisme yang
apabila memiliki tingkat yang tinggi akan membahayakan pencernaan dan hidup
kita. Inilah 7 bakteri yang biasa ada dalam air minum yang kita konsumsi
2.4.1.
Cryptosporidium
Cryptosporidium adalah genus
protozoa yang dapat menyebabkan penyakit pencernaan seperti diare pada manusia.
Kondisi tersebut dikenal sebagai cryptosporidiosis atau serangan diare yang
melumpuhkan. Cryptosporidium adalah
organisme yang paling sering terisolasi pada pasien HIV positif yang mengalami
diare. Cryptosporidium ookista
memiliki diameter sekitar 4-6 mm.
2.4.2. Anabaena
Anabaena hidup di semua waduk air tawar di seluruh
dunia, terutama di Australia, Eropa, Asia, Selandia Baru, dan Amerika Utara. Di
Australia, bakteri air tawar Anabaena
telah ditemukan memproduksi saxitoxins, sejenis neurotoksin yang dapat
menyebabkan penyumbatan pernapasan, yang diikuti dengan kematian. Untungnya,
cyanobacteria ini adalah salah satu mikroorganisme yang mudah disaring dari air
minum.
2.4.3. Rotifera
Rotifera adalah mikroorganisme yang relatif umum yang
dapat ditemukan di seluruh dunia. Dan mereka juga salah satu dari yang paling
umum dari kontaminan air minum. Meskipun hanya tumbuh sebesar 1mm di, yang
hampir mikroskopis, namun rotifera
tetap dapat dilihat dengan mata telanjang. Beberapa dari mereka berenang, yang
lain merangkak, namun tidak satupun dari mereka yang diketahui berbahaya bagi
manusia. Dan kabar itu cukup bagus, karena rotifera cukup sering ditemukan
dalam air kran.
2.4.4. Copepoda
Copepoda adalah kelompok crustacea kecil yang ditemukan
di laut dan hampir di setiap habitat air tawar. Beberapa spesies planktonik
(melayang di perairan laut), beberapa bentik (hidup di dasar laut), dan
beberapa spesies kontinental dapat hidup di habitat limno-terestrial dan
tempat-tempat basah lainnya seperti rawa, di bawah daun yang basah, rawa, mata
air, kolam dan genangan air.
2.4.5. Escherichia
coli
Escherichia coli atau biasa
disingkat E. coli, adalah bakteri
yang umum ditemukan di bawah usus organisme berdarah panas (endotermik).
Kebanyakan strain E. coli tidak
berbahaya, tetapi beberapa serotipe dari bakteri ini dapat menyebabkan
keracunan makanan yang serius pada manusia dan diare akibat kontaminasi
makanan. Strain berbahaya ini merupakan bagian dari flora normal usus, dan bisa
mendapatkan memberi keuntungan untuk tubuh dengan memproduksi vitamin K2, dan
mencegah pembentukan bakteri patogen dalam usus.
2.4.6.
Naegleria fowleri
Naegleria fowleri adalah
organisme yang biasanya ditemukan di air tawar hangat seperti kolam, danau,
sungai, dan sumber air panas. Tidak ada bukti bahwa organisme ini hidup di air
asin. Ini adalah salah satu jenis amuba dari kelompok Percolozoa atau Heterolobosea.
Ini adalah amuba milik kelompok Percolozoa
atau Heterolobosea. N. fowleri dapat
menyerang sistem saraf manusia. Meskipun hal ini jarang terjadi, infeksi ini
dapat menyebabkan kematian korban. Tingkat fatalitas kasus diperkirakan
mencapai 98%.
2.4.7. Legionella
pneumophila
Legionella pneumophila adalah bakteri
dari genus Legionella. L. pneumophila
adalah bakteri patogen manusia utama di grup ini dan merupakan agen penyebab
legionellosis atau penyakit legiuner. Legionellosis adalah istilah medis untuk
infeksi pernapasan akut yang disebabkan oleh spesies dari bakteri aerobik milik
genus Legionella. Lebih dari 90% kasus legionellosis disebabkan oleh Legionella pneumophila.
2.5 Sinar UV
Proses desinfeksi pada pengolahan air minum dapat menggunakan ultra
violet (UV). Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 200nm – 300nm
dapat membunuh bakteri, spora , dan virus. Panjang gelombang yang paling
efektif adalah 265 nm.
Mekanisme kerja UV adalah melepaskan foton yang akan di serap oleh
DNA mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan DNA sehingga proses replikasi DNA
akan terhambat. Pada keadaan ini, mikroorganisme akan mati secara perlahan
karena tidak dapat mengatur metabolisme sel dan tidak dapat berkembang biak.DNA
yang tersusun dari rantai dasar purine dan pyrimidine dimana purine terdiri
dari adenine dan guanine sedangkan pyrimidine dari thymin dan cytosine. Dalam
proses penyerapan foton oleh DNA, energy yang dimiliki oleh foton akan
mengakibatkan terputusnya rantai hydrogen yang menghubungkan antara thymine dan
cytosine dan mengakibatkan rusaknya
DNA.
BAB III. METODE
PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian
ini akan dilaksanakan selama lima bulan di Laboratorium Nitrogen Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
serta Laboratorium Penyinaran Departemen Fisika Institut Pertanian Bogor. Waktu penelitian yang dijadwalkan adalah selama lima bulan mulai dari bulan Januari hingga bulan
Mei 2014.
3.2
Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini digunakan mineral air
PDAM dan air sungai sebagai sampel. Sampel air PDAM diambil di kantor PDAM Bogor dan air sungai di ambil di lingkungan sungai
Cibanteng. Alat – alat yang dipakai dalam penelitian ini merupakan peralatan untuk
melakukan analisis kandungan logam Cd dan Pb serta penguji kandungan bakteri
dalam air setelah dilakukan sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan.
3.3 Metode Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan dengan metode
kualitatif. Dalam penelitian ini dilakukan enam perlakuan dengan tiga kali
ulangan sebagai berikut:
1. Kontrol sampel
2. Penyaringan dengan zeolit , arang, dan
penyinaran sinar UV
3. Penyaringan dengan zeolit dan arang
4. Penyaringan dengan zeolit dan penyinaran
sinar UV
5. Penyaringan dengan arang dan penyinaran sinar
UV
6. Penyinaran dengan sinar UV
Sampel Air dari PDAM dan
sungai
|
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya
Tabel.
Rancangan Biaya PKM-P
No
|
Jenis
Pengeluaran
|
Biaya (Rp)
|
1
|
Bahan habis
pakai
|
3.690.000
|
2
|
Peralatan
penunjang
|
2.750.000
|
3
|
Perjalanan
|
2.250.000
|
4
|
Administrasi,
Publikasi, Seminar, dan Laporan
|
1.800.000
|
Jumlah
|
10.490.000
|
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel. Jadwal Kegiatan PKM-P
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||||||||||||||||||||
Januari
|
Februari
|
Maret
|
April
|
Mei
|
||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||
Studi Literatur
|
||||||||||||||||||||||||
Persiapan Laboratorium
|
||||||||||||||||||||||||
Penyediaan Bahan Baku
|
||||||||||||||||||||||||
Tahapan Proses
Penelitian
|
||||||||||||||||||||||||
Perhitungan dan
Analisis Hasil
|
||||||||||||||||||||||||
Pembuatan Laporan
Akhir dan Revisi
|
||||||||||||||||||||||||
BAB V. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. Keputusan Menteri
Kesehatan RI nomor
492/Menkes/per/IV/2010. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI 2010.
Barrer F.R.S. 1982. "Hydrotermal Chemistry of Zeolite". New
York:
Academic Press.
Day RA . Underwood AL. 1996. Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi
keempat.
Jakarta : Erlangga.
Rahardjo, Sentot B . 2008 . Kimia Berbasis Eksperimen. Solo :
Platinum.
Astiana S. dan Otjim, W. (1989). "Peranan Zeolit daJam Peningkatan
Produksi
Pertanian", Laporan Penelitian Fakultas
Pertanian IPB, Bogor.
Komentar
Posting Komentar