Air dan Hubungannya dengan Pertumbuhan Tanaman
Air
dan Hubungannya dengan Pertumbuhan Tanaman
oleh:
T D Pamuji
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
Air merupakan faktor
penting bagi aktivitas kehidupan makhluk hidup di dunia ini. Tanpa air di bumi
tidak akan ada kehidupan. Air adalah bagian terbesar penyusun tubuh makhluk
hidup. Sebagian besar permukaan bumi ditutupi oleh air atau lautan.
Air mengisi cekungan-cekungan di
permukaan bumi, seperti
terbentuknya laut, danau, situ, kolam, sungai, dan mata air. Aktivitas
organisme dari mulai yang mikro sampai makro membutuhkan air sebagai faktor
penting dalam melakukan metabolisme tubuhnya. Secara umum air memiliki
sifat-sifat sebagai berikut: (1) Air yang tenang selalu datar permukaannya;
(2) Air memiliki
gaya tekan ke segala arah;
(3) Air dapat melarutkan zat
tertentu; (4) Air memiliki massa
jenis satu, karena
setiap satuan sentimeter kubiknya
menghasilkan satu gram,
atau setiap satuan
desimeter kubiknya menghasilkan
massa sebesar satu kilogram; (5) Air dapat berubah wujud akibat pengaruh suhu
lingkungannya.
Menurut Fitter dan Hay (1981)
air merupakan komponen utama dalam tumbuhan, diman air menyusun 60-90 % dari
berat daun. Jumlah air yang
dikandung tiap tanaman
berbeda-beda, hal ini
bergantung pada habitat
dan jemis spesies tumbuhan
tersebut. Tumbuhan herba
lebih b anyak mengandung
air daripada tumbuhan perdu.
Tumbuhan yang berdaun tebal mempunyai kadar air antara 85-90 %, tumbuhan hidrofik
85-98 % dan tumbuhan mesofil mempunyai kadar air antara 100-300 %.
Pentingnya air sebagai
pelarut dalam organisme hidup tampak amat jelas, misalnya pada proses osmosis.
Dalam suatu daun,
volume sel dibatasi
oleh dinding sel
dan relative hanya sedikit
aliran air yang
dapat diakomodasikan oleh
elastisitas dinding sel.
Konsekuensi tekanan hidrostatis (tekanan
turgor) berkembang dalam
vakuola menekan sitoplasma
melawan permukaan dalam
dinding sel dan meningkatkan potensial air vakuola.
Dengan naiknya tekanan turgor, sel-sel yang berdekatan saling menekan, dengan
hasil bahwa sehelai daun yang mulanya dalam keadaan layu menjadi bertambah
segar (turgid). Pada keadaan seimbang, tekanan turgor menjadi atau mempunyai
nilai maksimum dan disini air tidak cenderung mengalir dari apoplast ke vakuola.
Air mempunyai
fungsi yang penting
dalam tanah, antara
lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik
tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan
hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi
sebagai media gerak hara ke akar-akar
tanaman. Akan tetapi,
jika air terlalu
banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah
perakaran atau bila evaporasi tinggi,
garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang
berlebihan juga membatasi pergerakan udara dalam
tanah, merintangi akar
tanaman memperoleh O2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman
mati. Setiap tanah mempunyai kadar air tanah kering
udara, kadar air
kapasitas lapang, dan
kadar air maksimum
yang berbeda-beda. Kadar air di dalam
tanah dipengaruhi oleh
tekstur dan struktur
tanah, kandungan bahan organik,
kedalaman solum, iklim,
tumbuhan, senyawa kimiawi
garam-garaman, pupuk dan bahan amelioran.
Melihat peranan air
yang sangat vital bagi aktivitas organisme yang ada di bumi ini sudah
selayaknya kita sebagai manusia menjaga kelestarian air. Air yang dimaksudkan
ini adalah air tanah yang dapat digunakan. Aktivitas industri dan pertanian
yang menggunakan pupuk dan pestisida kimiawi secara berlebihan dapat mencemari
air tanah. Pengelolaan air yang tepat wajib dilakukan guna kehidupan di masa
mendatang. Kewajiban ini tidak bisa hanya diserahkan kepada satu pihak saja,
namun harus menjadi tanggung jawab bersama semua pihak. Untuk itu mulai dari
sekarang gunakanlah air secara bijak dan menjaga kelestariannya.
Daftar Pustaka
Fitter AH
and Hay RKM. 2001. Environmental
Physiology of Plants.
London (UK) :Academic Press
Hardjowigeno S. 2003. Ilmu
Tanah. Jakarta (ID): Akademika Pressindo
Komentar
Posting Komentar