Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Characterization of Phosphorus Sorption in Calcareous Soils from East Nusa Tenggara, East Java and West Java

ABSTRACT TEDHI DANA PAMUJI. Characterization of Phosphorus Sorption in Calcareous Soils from East Nusa Tenggara, East Java and West Java. Supervised by ARIEF HARTONO and SYAIFUL ANWAR Availability of phosphorus (P) in soils is affected by pH value. Calcareous soils have a neutral until alkaline pH then P sorption affected by calcium ion (Ca),  magnesium ion (Mg), and CaCO 3 . However, in the calcareous soils the content of  oxyde/hydroxide Fe and Al were identified. It can be observed from the red matrix colour of some calcareous soils. Oxide/hydroxide Fe and Al were supposed to affect P sorption characteristics. The influence of oxide/hydroxide Fe and Al on P sorption in calcareous soils need more studies. The objectives of this study were to characterize physico-chemical properties of calcareous soils and to characterize the pattern of P sorption of calcareous soils. In addition it was to evaluate correlation between physico-chemical properties of calcareous soils ...

Koleksi Foto Mikoriza dari Dr Arief Hartono

Gambar
Berikut ini adalah beberapa koleksi foto mikoriza dan beberapa akar tanaman dari Dr Arief Hartono (Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor). Acaulospora sp. Acaulospora  sp. Gigaspora margarita Glomus etunicatum Scutellaspora pellusida Cryptomeria japonica Cymbidium goeringii Cymbidium goeringii Cymbidium goeringii Gloinus etunicatum Mischantus (Eulalia) Tritolium (Clover) Artemisia (Wormwood) Bamboo grass

Penggunaan Pupuk Organik Hayati Sebagai Upaya Perbaikan Kualitas Tanah pada Area Perkebunan Tebu di Kabupaten Blora

Gambar
Tedhi Dana Pamuji, S.P. Abstrak Kabupaten Blora adalah salah satu daerah yang sedang mengembangkan budi daya tebu ( Saccharum officinarum ). Pabrik gula di kabupaten Blora yaitu PG Blora berada dibawah manajemen PT Gendhis Multi Manis (PT GMM) menerapkan model usaha perkebunan tebu secara kemitraan dengan para petani. Sebagai upaya mendukung peningkatan produksi tebu guna mendukung ketahanan gula nasional diperlukan berbagai teknologi dibidang pertanian. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan adalah perubahan model pemupukan dan penggunaan pupuk organik hayati di area perkebunan tebu. Pemupukan pada budi daya tebu di kabupaten Blora dilakukan  dengan pola pemupukan dua kali yaitu pupuk I pada saat tanam dan pemupukan kedua pada umur 45 HST (Hari Setelah Tanam). Perbaikan pola pemupukan hendaknya dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan unsur hara bagi tanaman tebu. Selain itu ketersediaan unsur hara pada tanah perlu dipertimbangkan. Selain pupuk sintesis untuk...